BLOGGER TEMPLATES AND TWITTER BACKGROUNDS »

Senin, 08 Agustus 2011

Fisika: Penerepan Hukum Utama Hidrostatika


Laporan Fisika
Penerapan Hukum Utama Hidrostatika 














                                                                         Disusun oleh :
                                                                     Wiwid Septiyardi 
                        SMA N 1 Jetis Bantul Yogyakarta                                                                           2009 – 2010



BAB I
PENDAHULUAN


A.      Latarbelakang
Setiap zat cair memiliki massa jenis yang berbeda satu sama lain.

B.      Rumusan masalah
Berapa massa jenis zat cair (air, oli, minyak)?

C.      Tujuan
Menentukan massa jenis zat cair (air, oli, minyak)



















BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Hari / Tanggal     : Sabtu, 13 Maret 2010
Jam                        : 13.00 WIB

Statika fluida

Statika fluida, kadang disebut juga hidrostatika, adalah cabang ilmu yang mempelajari fluida dalam keadaan diam, dan merupakan sub-bidang kajian mekanika fluida. Istilah ini biasanya merujuk pada penerapan matematika pada subyek tersebut. Statika fluida mencakup kajian kondisi fluida dalam keadaan kesetimbangan yang stabil. Penggunaan fluida untuk melakukan kerja disebut hidrolika, dan ilmu mengenai fluida dalam keadaan bergerak disebut sebagai dinamika fluida. Tekanan statik di dalam fluida

Tekanan Statistika dalam fluida

Karena sifatnya yang tidak dapat dengan mudah dimampatkan, fluida dapat menghasilkan tekanan normal pada semua permukaan yang berkontak dengannya. Pada keadaan diam (statik), tekanan tersebut bersifat isotropik, yaitu bekerja dengan besar yang sama ke segala arah. Karakteristik ini membuat fluida dapat mentransmisikan gaya sepanjang sebuah pipa atau tabung, yaitu, jika sebuah gaya diberlakukan pada fluida dalam sebuah pipa, maka gaya tersebut akan ditransmisikan hingga ujung pipa. Jika terdapat gaya lawan di ujung pipa yang besarnya tidak sama dengan gaya yang ditransmisikan, maka fluida akan bergerak dalam arah yang sesuai dengan arah gaya resultan.
Konsepnya pertama kali diformulasikan, dalam bentuk yang agak luas, oleh matematikawan dan filsuf Perancis, Blaise Pascal pada 1647 yang kemudian dikenal sebagai Hukum Pascal. Hukum ini mempunyai banyak aplikasi penting dalam hidrolika. Galileo Galilei, juga adalah bapak besar dalam hidrostatika.
Tekanan hidrostatik
Sevolume kecil fluida pada kedalaman tertentu dalam sebuah bejana akan memberikan tekanan ke atas untuk mengimbangi berat fluida yang ada di atasnya. Untuk suatu volume yang sangat kecil, tegangan adalah sama di segala arah, dan berat fluida yang ada di atas volume sangat kecil tersebut ekuivalen dengan tekanan yang dirumuskan sebagai berikut
\ P = \rho g h
dengan (dalam satuan SI),
P adalah tekanan hidrostatik (dalam pascal);
ρ adalah kerapatan fluida (dalam kilogram per meter kubik);
g adalah percepatan gravitasi (dalam meter per detik kuadrat);
h adalah tinggi kolom fluida (dalam meter).



























BAB III
METODE

A.      Alat dan Bahan
1.       Pipa U
2.       Statif
3.       Fluida (air, oli, minyak)
4.       Penggaris

B.      Cara kerja
1.       Memasangkan pipa U pada statif!
2.       Mengisi kaki pipa U dengan air!
3.       Mengisi salah satu pipa U dengan minyak goreng dan ukurlah perbedaan ketinggan permukaan kedua fluida!
4.       Memasukkan data dalam tabel!
5.       Mencucilah pipa U sampai bersih!
6.       Mengulangi langkah 1 – 5 dengan oli
7.       Mengulangi langkah 1 – 5 dengan menggunakan oli pada salah satu kaki pipa dan minyak goring pada kaki pipa yang lain









BAB IV
PEMBAHASAN

A.      Hasil
No
Jenis Fluida
Tinggi Fluida 1
(h 1) (m)
Tinggi Fluida 2
(h 2) (m)
h (m)
Massa Jenis
(p) (kg/m-3)
1.
Air – Minyak
2,3
3
0,7
766
2.
Air – Oli
3,1
3,5
0,4
857
3.
Minyak - Oli
2,8
3,1
0,3
812

B.      Pembahasan
Diketahui             :h 1         : 2,3 cm                 = 0,023 m
                                  h 2         : 3 cm                    = 0,03 m
                                  P air     : 1000
Ditanyakan         : P minyak ?
                Jawab                   : P1.  g. h1 = P2. g. h2
                                                 1000. 0,023 = P2. 0,03
                                                                    P2 = 1000. 0,023
                                                                                0,03
                                                                         = 766 kg/m-3
                                                                       










BAB V
KESIMPULAN

1.       Berdasarkan dari percobaan yang telah kami lakukan yaitu penerapan Hukum Utama Hidrostatika bahwa massa jenis minyak kurang sesuai dengan massa jenis yang telah ada dan pasti. Hal ini dimungkinkan karena factor pemasangan pipa U kurang lurus atau miring. Sehingga keadaan minyak dan air tidak setara atau seimbang
2.       Berdasarkan dari percobaan yang telah kami lakukan yaitu penerapan Hukum Utama Hidrostatika bahwa massa jenis oli mendekati dengan massa jenis yang telah ada dan pasti. Hal ini dimungkinkan karena factor pemasangan pipa U kurang lurus atau miring. Sehingga keadaan oli dan air tidak setara atau seimbang
3.       Berdasarkan dari percobaan yang telah kami lakukan yaitu penerapan Hukum Utama Hidrostatika bahwa massa jenis oli  dengan minyak mendekati dengan massa jenis yang telah ada dan pasti. Hal ini dimungkinkan karena factor pemasangan pipa U kurang lurus atau miring. Sehingga keadaan minyak, oli dan air tidak setara atau seimbang











0 komentar: