BLOGGER TEMPLATES AND TWITTER BACKGROUNDS »

Senin, 08 Agustus 2011

Biologi: Pengamatan Plasmolisis


Laporan Biologi
PENGAMATAN PLASMOLISIS
 















    Disusun Oleh  :
Wiwid Septiyardi (29)


SMA N 1 Jetis Bantul Yogyakarta
2009-2010



BAB I
PENDAHULUAN


A.   Latar Belakang

Air merupakan bahan yang sangat penting bagi kehidupan, demikian pentingnya sehingga tidak mungkin ada kehidupan tanpa air. Air merupakan 85 – 95 % berat tumbuhan herba yang hidup di air. Dalam sel, air diperlukan sebagai pelarut unsur hara sehingga dapat digunakan untuk mengangkutnya; selain itu air diperlukan juga sebagai substrat atau reaktan untuk berbagai reaksi biokimia misalnya proses fotosintesis; dan air dapat menyebabkan terbentuknya enzim dalam tiga dimensi sehingga dapat digunakan untuk aktivitas katalisnya. Tanaman yang kekurangan air akan menjadi layu, dan apabila tidak diberikan air secepatnya akan terjadi layu permanen yang dapat menyebabkan kematian.
Pertumbuhan juga bergantung pada pengambilan air, dan banyak hal dalam hubungan air tumbuhan tergantung pada interaksi sel dengan lingkungan. Tumbuhan memang merupakan sistem yang dinamis dan sangat rumit dimana fungsi yang satu berinteraksi dangan fungsi yang lain. Dengan kata lain, tumbuhan merupakan sistem multidimensi. Setiap aktifitas sistem ini ditentukan juga oleh sifat air dan bahan yang larut dalam air. Oleh sebab itu, menyoroti pergerakan air dan yang lain melalui membran ke sel tumbuhan dan antara tumbuhan dengan lingkungan juga menjadi sangat penting
Dengan adanya reaksi plasmolisi kita dapat mengetahui pengaruhnya terhadap tumbuhan khususnya dalam kehidupan sehari – hari. Untuk lebih jelasnya lagi tentang reaksi plasmolisi, dilakukan sebuah praktikum untuk mengetahui lebih jauh tentang reaksi plasmolisis.

B.   Tujuan

1)      Mengamati terjadinya reaksi plasmolisi
2)      Mengetahui perbedaan pada reaksi plasmolisis
3)      Dapat mengaplikasikan reaksi plasmolisi dalam kehidupan sehari - hari


C.   Rumusan Masalah

1)      Bagaimana proses terjadinya plasmolisis?
2)      Apa perbedaan pada reaksi plasmolisis?
3)      Apa peran plasmolisis dalam kehidupan sehari hari?











                                                                                                                












BAB II
TINJAUAN PUSTAKA


DASAR TEORI
Hari / Tanggal  : 15 Agustus 2009
Jam                   : 12.09 WIB
Situs                  : www.wikipedia.org

Plasmolisis merupakan dampak dari peristiwa osmosis.Jika sel tumbuhan diletakkan di larutan garam terkonsentrasi (hipertonik), sel tumbuhan akan kehilangan air dan juga tekanan turgor, menyebabkan sel tumbuhan lemah. Tumbuhan dengan sel dalam kondisi seperti ini layu. Kehilangan air lebih banyak akan menyebabkan terjadinya plasmolisis: tekanan terus berkurang sampai di suatu titik di mana protoplasma sel terkelupas dari dinding sel, menyebabkan adanya jarak antara dinding sel dan membran. Akhirnya cytorrhysis - runtuhnya seluruh dinding sel - dapat terjadi. Tidak ada mekanisme di dalam sel tumbuhan untuk mencegah kehilangan air secara berlebihan, juga mendapatkan air secara berlebihan, tetapi plasmolisis dapat dibalikkan jika sel diletakkan di larutan hipotonik. Proses sama pada sel hewan disebut krenasi. Cairan di dalam sel hewan keluar karena peristiwa difusi.
Plasmolisis hanya terjadi pada kondisi ekstrem, dan jarang terjadi di alam. Biasanya terjadi secara sengaja di laboratorium dengan meletakkan sel pada larutan bersalinitas tinggi atau larutan gula untuk menyebabkan ekosmosis, seringkali menggunakan tanaman Elodea atau sel epidermal bawang yang memiliki pigmen warna sehingga proses dapat diamati dengan jelas
Menurut Bidwell (1979) molekul air dan zat terlarut yang berada dalam sel selalu bergerak. Oleh karena itu terjadi perpindahan terus-menerus dari molekul air, dari satu bagian ke bagian yang lain. Perpindahan molekul-molekul itu dpat ditinjau dari dua sudut. Pertama dari sudut sumber dan dari sudut tujuan. Dari sudut sumber dikatakan bahwa terdapat suatu tekanan yang menyebabkan molekul-molekul menyebar ke seluruh jaringan. Tekanan ini disebut dengan tekanan difusi. Dari sudut tujuan dapat dikatakan bahwa ada sesuatu kekurangan (deficit akan molekul-molekul. Hal ini dibandingkan dengan istilah daerah surplus molekul dan minus molekul. Ini bararti bahwa di sumber itu ada tekanan difusi positif dan ditinjau adanya tekanan difusi negatif. Istilah tekanan difusi negatif dapat ditukar dengan kekurangan tekanan difusi atau deficit tekanan difusi yang disingkat dengan DTD (Dwijo, 1985) Difusi adalah gerakan partikel dari tempat dengan potensial kimia lebih tinggi ke tempat dengan potensial kimia lebih rendah karena energi kinetiknya sendiri sampai terjadi keseimbangan dinamis (Indradewa, 2009). Senada dengan itu, Agrica (2009) menjelaskan bahwa difusi adalah peristiwa mengalirnya/berpindahnya suatu zat dalam pelarut dari bagian berkonsentrasi tinggi ke bagian yang berkonsentrasi rendah. Contoh yang sederhana adalah pemberian gula pada cairan teh tawar. Lambat laun cairan menjadi manis. Contoh lain adalah uap air dari cerek yang berdifusi dalam udara.
Prinsip dasar yang dapat kita pegang mengenai peristiwa difusi ini adalah difusi terjadi sebagai suatu respon terhadap perbedaan konsentrasi. Suatu perbedaan terjadi apabila terjadi perubahan konsentrasi dari suatu keadaan ke keadaan lain. Selain perbedaan konsentrasi, perbedaan dalam sifat dapat juga menyebabkan difusi. Proses pertukaran gas pada tumbuhan yang terjadi di daun adalah suatu contoh proses difusi. Dalam proses ini gas CO2 dari atmosfir masuk ke dalam rongga antar sel pada mesofil daun yang selanjutnya digunakan untuk proses fotosintesis
Laju difusi antara lain tergantung pada suhu dan densitas (kepadatan) medium. Gas berdifusi lebih cepat dibandingkan dengan zat cair, sedangkan zat padat berdifusi lebih lambat dibandingkan dengan zat cair. Molekul berukuran besar lebih lambat pergerakannya dibanding dengan molekul yang lebih kecil. Pertukaran udara melalui stomata merupakan contoh dari proses difusi. Pada siang hari terjadi proses fotosintesis yang menghasilkan O2 sehingga konsentrasi O2 meningkat. Peningkatan konsentrasi O2 ini akan menyebabkan difusi O2 dari daun ke udara luar melalui stomata. Sebaliknya konsentrasi CO2 di dalam jaringan menurun (karena digunakan untuk fotosintesis) sehingga CO2 dari udara luar masuk melalui stomata. Penguapan air melalui stomata (transpirasi) juga merupakan contoh proses difusi. Di alam, angin, dan aliran air menyebarkan molekul lebih cepat dibanding dengan proses difusi
Apabila ada dua bejana yang satu berisi air murni dan bejana lain diisi dengan larutan, apabila kedua bejana ini kita hubungkan, lalu diantara kedua bejana diletakkan membran semipermeabel, yaitu membran yang mempu melalukan air (pelarut) dan menghambat lalunya zat-zat terlarut. Pada proses ini air berdifusi ke bejana yang berisi larutan sedangkan larutan terhalang untuk berdifusi ke bejana murni. Proses difusi ini disebut dengan osmosis.
Osmosis adalah suatu topik yang penting dalam biologi karena fenomena ini dapat menjelaskan mengapa air dapat ditransportasikan ke dalam dan ke luar sel (Fetter, 1998).
Osmosis merupakan suatu fenomena alami, tapi dapat dihambat secara buatan dengan meningkatkan tekanan pada bagian dengan konsentrasi pekat menjadi melebihi bagian dengan konsentrasi yang lebih encer. Gaya per unit luas yang dibutuhkan untuk mencegah mengalirnya pelarut melalui membran permeabel selektif dan masuk ke larutan dengan konsentrasi yang lebih pekat sebanding dengan tekanan turgor. Tekanan osmotik merupakan sifat koligatif, yang berarti bahwa sifat ini bergantung pada konsentrasi zat terlarut, dan bukan pada sifat zat terlarut itu sendiri.
Sitoplasma biasanya bersifat hipertonis (potensial air tinggi), dan cairan di luar sel bersifat hipotonis (potensial air rendah), karena itulah air bisa masuk ke dalam sel sehingga antara kedua cairan bersifat isotonus. Apabila suatu sel diletakkan dalam suatu larutan yang hipertonus terhadap sitoplasma, maka air di dalam sel akan berdifusi ke luar sehingga sitoplasma mengkerut dan terlepas dari dinding sel, hal ini disebut plasmolisis. Bila sel itu kemudian dimasukkan ke dalam cairan yang hipotonus, maka air akan masuk ke dalam sel dan sitoplasma akan kembali mengembang hal ini disebut deplasmolisis.
            Hubungannya antara potensial air adalah dengan melibatkan peristiwa osmosis karena osmosis merupakan peristiwa difusi dimana antara 2 tempat tersedianya difusi dipisahkan oleh membran atau selaput. Maka dapat diartikan bahwa dinding sel atau membran protoplasma adalah merupakan membran pembatas antara zat yang berdifusi karena pada umumnya sel tumbuh-tumbuhan tinggi mempunyai dinding sel maka sebagian besar proses fitokimia dalam tumbuh-tumbuhan adalah merupakan proses osmosis.







BAB III
METODE PERCOBAAN


A.    Alat dan Bahan
Ø  Alat           :1) Mikroskop
 2) Silet
  3) kaca penutup
  4) kaca objek
  5) pisau
  6) baskom
  7) Gelas ukur
  8) Toples
  9) Pengaduk
  10) Tisu
  11) jarum
  12) Pipet
Ø  Bahan        : 1) Larutan gula(5%,30%, dan 40%)
  2) air
  3) Daun Loudes Colors
  4) Buah nanas

B.     Cara kerja
Ø  Percobaan I           :
1) Menyiapkan alat dan bahan(mikroskop, silet, pipet,jarum,tisu, kaca objek dan penutup, daun loudes colors)
2) Mengambil daun loudes color, kemudian menyayat setipis mungkin bagian yang berwarna ungu dengan menggunakan silet
3) Menaruh dikaca objek dan menetesi dengan menggunakan pipet larutan gula 5% menutup dengan kaca penutup
4) mengamati dengan mikroskop
5)gambar hasil pengamatan larutan gula 5%.
6)Setelah selesai, larutan gula 5% diserap dengan meggunakan tisu
7) lakukan pengamatan kembali dengan menggunakan larutan gula 30 % dan air tawar.
8) Setelah selesai melakukan pengamatan, gambar hasil dari pengamatan tersebut.

Ø  Percobaan II          :
1.      menyiapkan alat dan bahan (pisau, baskom,toples,gelas ukur,nanas,larutan gula 40%,air) terlebih dahulu
2.      mengkupas buah nanas lalu dicuci dengan menggunakan air yang bersih
3.      memotong menjadi beberapa bagian
4.      menyiapkan air yang sudah diberi gula dengan perbandingan 40% gula
5.      memasukan buah nanas kedalam toples lalu ditutup
6.      Kemudian amati perkembangannya
















BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN


A.               Hasil

Ø    Plasmolisis pada daun Loudes Colors
Setelah melakukan pengamatan dan berhasil menemukan struktur sel yang ditetesi dengan larutan gula dengan perbandingan tertentu, kemudian di gambar sesuai bentuk sel yang diamati, beserta diberi keterangannya.

No
Kandungan larutan
Gambar
Keterangan
1
5% larutan gula

Air masuk kedalam sel sementara cairan yang ada dalam sel keluar, ini menyebabkan pengkerutan dibagian tepi sel
2
30% larutan gula

Air dari vakula sitoplasma menkerut dan membrane plasma terlepas dari dinding sel
3
Dengan air tawar ( H2O)

H2O masuk  kedalam sel,kemudian membengkak namun bentuk dapat dipertahankan (turqid) karena adanya dinding sel, namun warnanya sedikit pudar

Ø       Manisan
                  Setelah melakukan percobaan dengan membuat manisan dengan perbandingan larutan gula 40 % maka hasil percobaan itu ditulis dengan mengunakan sebuah table sebagai berikut

No
Waktu
Bau
Rasa
Jamur
Lendir
1
1 hari
segar
manis
Tidak ada
Tidak ada
2
2 hari
segar
Manis sekali
Tidak ada
Tidak ada
3
3 hari
busuk
asam
Ada sedikit
berlendir
4
4 hari
Busuk menyengat
Asam, busuk
banyak
berlendir

B.   Pembahasan

Ø  Plasmolisis pada daun loudes colors
1)      Pada larutan gula 5%, bagian sitoplasmanya mengkerut
2)      Cairan sitoplasma keluar dan larutan gula masuk
3)      Warna ungu masih dominan
4)      Pada larutan 30%, bagian sitoplasmanya lebih mengkerut disbanding pada larutan gula 5 %
5)      Cairan sitoplasma banyak yang keluar
6)      Warna unggu berkurang
7)      Setelah ditetesi larutan air tawar, warna unggu kembali dominan.

Ø  Plasmolisis pada manisan buah nanas
1)      Dari hasil percobaan pada hari pertama dan kedua bau masih segar dan rasa manis
2)      Tidak dijumpai adanya jamur dan lender
3)      Pada hari ketiga bau agak busk
4)      Rasanya asam dan terdapat seikit jamur serta berlendir
5)      Pada hari ke empat berbau busuk menyengat
6)      Rasanya pun asam busuk dan terdapat banyak jamur serta berlendir





















BAB V
KESIMPULAN



A.               Kesimpulan

Ø  Plasmolisis pada daun loudes colors
1.      Air merupakan komponen penting bagi tumbuhan karena merupakan 85 – 90 % penyusun berat total tumbuhan, sebagaimedia reaksi kimia dalam sel, penguat turgor sel, pelarut zat-zat hara, substrat dan pereaksi fotosintesis, serta menjadi media katalis berbagai enzim bagi tumbuhan.
2.       Pergerakan air disebabkan oleh adanya selisih konsentrasi atau potensial air dari solvent dengan solut serta potensial osmotik dari solute itu sendiri. Pergerakan tersebut menyebabkan terjadinya peristiwa difusi jika itu terjadi pada wadah bebas, dan menjadi penyebab osmosis bagi sel tumbuhan maupun jaringannya.
3.      Larutan yang hipertonis menyebabkan peristiwa plasmolisis dan jika diencerkan kembali (hipotonis) akan menyebabkan peristiwa deplasmolisis.
4.      Zat yang berkonsentrasinya rendah menuju ke zat yang berkosentrasi tinggi melalui membran sel

Ø  Plasmolisis pada manisan nanas
1)      Semakin banyak larutan gula yang terlarut, makin lama pula bahan menjadi awet
2)      Sedangkan semakin edikit larutan gula yang terlarut, makin cepat pembusukan.
3)      Pembusukan terjadi dengan ditandai munculnya jamur dan lendir







Daftar Pustaka

Endang Sri Lestari dan Idun Kistinnah, Biologi 2 Makhluk Hidup dan Lingkungannya
       Jakarta. BSE
www.bse.com

0 komentar: